Selasa, 12 Januari 2016

Apa Sih SPE Itu?

Apa sih SPE itu?
Sistem Pembangkit Energi atau yang biasa disingkat menjadi SPE adalah salah satu jurusan baru yang ada di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Jurusan yang memiliki angkatan pertama di tahun 2011 ini sempat berubah nama menjadi Teknologi Pembangkitan Energi, akan tetapi sekarang kembali lagi menjadi Sistem Pembangkit Energi.
Tak seperti kebanyakan jurusan teknik kampus-kampus diseluruh Indonesia, SPE ini mempelajari 2 bidang sekaligus, yaitu bidang mekanik dan elektrik. Tak hanya itu, di semester akhir nantinya mahasiswa SPE (Sistem Pembangkit Energi) juga akan belajar mengenai pemrograman. Dalam hal elektrik mahasiswa SPE cenderung mempelajari listrik arus kuat yang ada di dalam sistem listrik di pembangkitan itu sendiri. Sedangkan pada mekaniknya mahasiswa akan mempelajari bagaimana sistem kerja mesin-mesin pembangkit, heat exchanger, turbin, dll.
 “wah enak ya jurusan kalian, kalian dapat ilmu yang lengkap” kata mbak Putri menirukan perkataan dari teman yang ia temui ketika kerja praktek.  Mbak Putri adalah salah satu narasumber kami yang hingga sekarang masih aktif menjadi mahasiswa tingkat akhir SPE. Selain itu, beberapa pembinanya ketika kerja praktek juga sering kali mengatakan hal yang senada. Selain mbak Putri, ada juga mbak April yang juga merupakan mahasiswa aktif tingkat akhir SPE. Dia juga mengungkapkan kelebihan SPE waktu ia menjalani KP. “waktu kerja praktek kemaren ya dek, pembina KP-ku itu ngasih kertas yang isinya grafik instrumentasi. Waktu itu mahasiswa yang KP bareng sama aku dan mereka berasal dari latar belakang jurusan yang berbeda dengan SPE. Nah yang bisa nemuin apa yang diminta sama pembinanya waktu itu aku sama salah satupeserta lainnya. Jadi ya inilo kelebihan kita. Kita nggak kalah kok sama jurusan lain yang lebih dulu ada.”
Narasumber: Putriana Rahmawati (tengah)
Meskipun namanya Sistem Pembangkit Energi, tetapi lulusan dari jurusan ini memiliki ranah kerja yang luas. Karena, selain di perusahaan pembangkit listrik, lulusan SPE dapat bekerja di perusahaan Minyak dan Gas, bekerja sebagai konsultan energi, dan bahkan bisa juga di perusahaan perminyakan offshore, yang dimana penghasilan dari profesi tersebut bernilai tinggi. Bahkan beberapa pabrik seperti Petrokimia juga memerlukan tenaga ahli dibagian pembangkit energi untuk menangani mesin pembangkit yang diperlukan untuk menggerakkan mesin-mesin produksi di pabrik itu sendiri. Serta banyak lagi profit kerja yang bisa di dapatkan oleh lulusan Sistem Pembangkit Energi karena hal-hal yang dipelajarinya selama masa pendidikan yang ranahnya cukup luas.
“Untungnya belajar di SPE untuk prospek ke depan tuh gini. Kan Indonesia masih membutuhkan banyak engineer nih. Karena kita bisa menguasai bidang elektrik dan mekanik, maka kesempatan kita untuk mendapatkan pekerjaan pun akan lebih besar.” Kata mas Zaki, narasumber lain yang juga merupakan mahasiswa aktif tingkat akhir SPE. Jadi ya sudah ada gambaran kan gimana hebatnya SPE ini? Pasti gak rugi deh belajar di SPE.
Narasumber: Aprilia Ika Cahyani(dua dari kanan) dan Muchammad Rozaki (tengah).
Setelah membicarakan prospek, kami akan mengulas tentang sistem pembelajaran di SPE itu sendiri. Pertama kita akan mengulas seputar dosen-dosen di SPE. Dan penilaian tentang dosen-dosen di SPE dari ketiga narasumber kami itu hamper sama, yang intinya dosen-dosen di SPE itu asik-asik orangnya. Nggak ada yang killer, apalagi seenaknya sendiri. Kita disini sebagai mahasiswa SPE itu sangat diperhatikan dan sangat dimanjakan. Penugasan yang diberikan juga istimewa. Disaat yang lain harus membuat laporan pendahuluan, laporan sementara, dan laporan resmi dalam satu praktikum, kami hanya cukup membuat satu laporan saja. Dan laporan itulah yang dikumpulkan. Enak bukan? Selain dari sisi penugasan, dosen-dosen di SPE itu juga humoris lho! Jadi bayangan dosen yang kejam, kaku, tidak peduli terhadap mahasiswanya, dan suka marah gak jelas itu sama sekali tidak ada di dosen-dosen SPE. Dosen-dosen di SPE pun sangat telaten dalam mengajari dan membimbing mahasiswanya. Mereka tidak pernah meninggalkan mahasiswanya ketika mahasiswanya tidak paham konsep dasar. Sungguh dosennya sangat bersahabat! Ini juga poin kelebihan di SPE.
Selain menggali tentang seluk beluk SPE dan prospek kedepannya dari jurusan ini, kami juga menggali persiapan engineer dalam menghadapi MEA. Dari ketiga narasumber kami, mereka memberikan jawaban yang berbeda. “untuk menghadapi MEA, kita biasakan dari awal. Jadi kalian disini itu aku sarankan untuk menjadi mahasiswa yang aktif. Mahasiswa yang suka bersosialisasi dan aktif dalam kepanitiaan pada suatu kegiatan. Sering-sering aja kumpul-kumpul sama anak jurusan lain, jadi pemikiran kita itu bisa berkembang dan dapat menerapkan ilmu kita lebih luas lagi. Istilahnya mengasah softskill lah dek.” nasehat yang diberikan oleh mbak Putri saat kami tanyai seputar MEA. Sedangkan untuk mas Zaki, dia mengatakan “kita harus lebih mempersiapkan diri dalam segi bahasa, utamanya Bahasa internasional yang digunakan.














Anggota Kelompok :
1.      Mafira Ayu Ramdhani
2.      Iqbal Nasrullah
3.      Ivan Susanto

4.      M. Khabiburrahman