Senin pagi jam 5.15, aku mulai masuk kamar mandi untuk membasuh sekujur
tubuh ini untuk menghilangkan keringat dan sisa air liur waktu tidur semalem. Dengan
langkah sempoyongan dan mata yang dalam keadaan seperti lampu yang akan habis
masa pakainya, kaki ini melangkah ke dinginya lantai kamar mandi. Rasa dingin
menyelimutiku. Seakan-akan kamar mandi itu menjadi tempat terlaknat di Senin
pagi itu!
Seperti biasa, sebelum aku mandi, aku menikmati posisi yang tiada tara
nikmatnya. Sungguh khusyuk aku menjalaninya pagi itu. Namun, kekhusyukanku pagi
itu buyar karena ada seekor lipan yang ngintip aku waktu lagi nongkrong diatas
kloset dari bawah pintu. Spontan, aku mbatin “anjing nih, lagi khusuk kok ada
aja yang ganggu.”. FYI, lipan adalah antrophoda yang paling aku benci. Karena aku
jijik banget sama hewan ini. Dari cara jalannya, bentuk tubuhnya, juga aku ga
bisa mbedain mana yang kepala tuh makhluk, dan mana yang ekor. Lengkap sudah
pagi ini. Mandi di pagi hari itu sudah sangat menyiksa. Apalagi ditambahi
dengan peristiwa diintip oleh seekor lipan yang gede bagiku. Makin mencekam
suasana kamar mandi pagi ini. Sayang, tuh lipan langsung kabur karena dia sudah
aku pergoki duluan sebelum dia berhasil mengintipku lebih lama.
Tapi dari peristiwa ini aku jadi inget pada kejadian yang terjadi beberapa
hari yang lalu. Aku ga tahu pastinya kapan. Tapi peristiwanya hampir mirip. Waktu
itu juga pagi hari, waktu aku mau mandi. Seperti biasa, aku nongkrong diatas
kloset dengan khusyuknya. Sambil merem-melek karena efek masih ngantuk, aku
nengok ke arah kiri. Mataku terpaku dengan sesosok yang menjijikkan itu. Seekor
lipan sedang duduk santai di dekatku. Gila nih lipan, dia nafsu banget! Orang lagi
berak, eh dia malah bersantai ria dideket kakiku. Ga pikir panjang, aku ambil
sikat WC dan aku hantamin tuh sikat ke arah itu lipan. Tapi sial, tuh lipan
malah kabur ngedeketin aku. Rasanya waktu itu aku ingin untuk teriak “Emaaaak,
ada lipan cabul!!!!”. Tuh lipan kaga berhasil aku bunuh. Tapi malemnya, aku
ketemu lagi sama tuh lipan. Aku pun lega udah bisa ngebunuh lipan yang mencoba
untuk mencabuli aku.
Terus setelah kejadian pagi ini, aku jadi mikir. “apa iya kalau dua lipan
itu sepasang kekasih? Apa bener kalau aku udah memisahkan sepasang kekasih
dengan cara membubuh salah satu dari mereka?” aduh, betapa dosanya aku hari
ini... kalau bangsa lipan punya TV, mungkin dunia lipan akan digegerkan dengan
berita “Lipan Betina yang Galau karena Kekasihnya Terbunuh saat Mencoba Untuk Mencabuli
Seorang Jomblo”. Iya,
mungkin gitu.
Aku memperkirakan jika kedua lipan ini adalah sepasang kekasih, tapi
sayangnya yang jantannya HOMO, karena ngintip aku waktu mandi. Kenapa aku memperkirakan seperti itu? Karena
lipan setauku adalah hewan soliter. Jadi mereka hidup sendiri-sendiri. Tapi kalau
lipan yang ngintip aku, mereka ada di tempat yang sama dengan jangka waktu yang
tidak terlalu lama.
Oh iya, pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa ini, kita itu harus
setia seperti lipan yang aku temukan hari ini. Dia masih mencari kekasihnya
meskipun kekasihnya telah tewas beberapa hari yang lalu. Tapi kenyataanya,
kebanyakan manusia itu tidak bisa setia. Banyak manusia yang setianya hanya
terucap. Tapi kenyataanya, mereka akan beralih hati sesuka mereka. Baik itu
cewek, ataupun cowok. Masak iya sih manusia kalah dengan lipan dalam
permasalahan kesetiaan?
Aku sudah sering menemui temen-temenku yang galau karena ditinggalin
pacarnya yang berpindah ke lain hati. Aku tau, pasti sakit rasanya jika hati
yang dikhianati. Karena aku sudah berulang kali merasakanya. Kalau di
deskripsikan di dalam blog ini, mungkin bisa sampai 1000 artikel tentang
pengkhianatan cinta yang dapat menjelaskan bagaimana rasanya dikhianati. Kalau bisa
itu ya, kalian yang ngebaca artikel ini, mulai sekarang kalian bener-bener
ngejaga perasaan pasangan kalian. Kalau kalian masih jomblo seperti aku ini,
kalian juga harus berkomitmen pada diri kalian sendiri untuk tidak mennyakiti
orang lain. Jangan pernah mengkhianati perasaan orang lain, apalagi menjanjikan
kesetiaan palsu pada pasangan kalian masing-masing. Karena sakit banget pasti, rasanya.
Sekarang gampangnya
gini. Misal nih kalian nyakitin seseorang dengan cara nyelingkuhin dia. Kamu ga
akan tau kan rasanya diselingkuhin. Coba aja nih kamu renungin bagaimana jika
posisimu dengan pacarmu dibalik. Jadi pacarmu yang selingkuh, dan kamu yang dikadalin. Pasti kamu akan
speechles dan patah hati. Udah, gampangnya gitu aja.
Oh iya, tapi kalau membahas masalah cinta itu juga ga ada habisnya loh! Kadang
kita akan nemuin seseorang yang masih mencintai orang yang udah bener-bener
buat dia hancur. Bahkan dia rela berkorban apapun demi orang yang dia cinta. Tapi,
semua itu beralasan! Mungkin, emang sepele di mata kita jika melihat peristiwa
seperti itu. Tapi semua tentang cinta itu ga pernah se-simpel ngupil pake
jempol kaki! Tapi, jika memang kejadianya seperti itu, hanya ada 2kemungkinan
dari orang yang mencintai itu tadi. Kalau ga bener-bener cinta, ya dia Cuma ter-obsesi
untuk memiliki. Kalau bener-bener cinta sih, okelah aku paham. Tapi kalau yang Cuma
obsesi ini loh yang menurutku aneh. Dan bisa dibedakan juga antara mana yang
beneran cinta, dan mana yang Cuma obsesi. Pada umumnya kalau beneran cinta itu
diem dan ga akan banyak cerita ke orang lain. Tapi kalau yang obsesi untuk
memiliki, pasti dia akan mencari perhatian orang yang disuka dan bakal cerita
ke banyak orang kalau dia suka si-A. kalau perlu juga nih, dia akan teriak
pakai toa masjid sekalian agar banyak yang tau kalau dia ingin memiliki si-A.
terus kalau ditolak, gimana? Nah, untuk yang bener-bener cinta, dia akan
berusaha untuk menyembunyikan kesedihanya dan berusaha untuk selalu terlihat
ceria seperti biasa. Tapi untuk mereka yang Cuma sebatas obsesi, mereka akan
bersedih ria di SocMed, mengumumkan kalau cintanya bertepuk sebelah pantat. Supaya
banyak yang tau dan jadi care gitu. Yah itulah bedanya yang beneran cinta, dan
cinta-cintaan (Cuma obsesi).
Oh iya, balik ke topik semula. Jangan pernah nyakitin orang lain ya,
pembaca yang baik hatinya. Karena jika kalian menyakiti hati orang lain,
kelakuan kalian itu akan terbalas kepada kalian suatu saat nanti, cepat atau
lambat. Untuk kalian yang sudah terlanjur menyakiti, mengecewakan, dan
mengkhianati perasaan seseorang, segeralah minta maaf agar karma itu tidak
menghampirimu. Karena karma itu memang ada!
Setialah kepada orang yang telah kamu beri komitmen untuk setia. Jagalah
hatimu dan hatinya. Jagalah juga perasaanya agar kalian selalu bahagia di dalam
menjalani suatu hubungan. Setialah sampai ajal menjemput salah satu dari kalian
kalaupun kalian telah berkomitmen. Seperti sepasang lipan tadi yang salah
satunya masih mencari pasanganya, meskipun pasanganya itu telah tiada. Maaf ya
lipan cabul, aku telah membunuhmu. Karena aku memang jijik denganmu. Apalagi kamu
cabul. K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar