Jumat, 07 Februari 2014

Pacaran Sih... Tapi Kok...

Pacaran… mungkin sebuah status yang bisa membuat kita bangga untuk menjalani hidup ini. Hari-hari kita akan menjadi indah kalau punya pacar. Jadi ada yang merhatiin, nyuruh makan, nyuruh mandi, dan ada yang ngebangunin tiap pagi hari meskipun Cuma lewat SMS/Telpon. Tapi, pacaran itu selalu ada efek sampingnya. Namanya juga efek samping, ya pastilah buruk dampaknya. Dan kali ini aku akan ngebahas semua itu.
Oke yang pertama. Kebanyakan remaja sekarang, waktu pacaran itu menganggap kalau pacarnya itu menjadi miliknya. Iya, bener-bener miliknya yang menimbulkan sikap over-protective dalam suatu hubungan. Biasanya kalau hal ini sudah terjadi, pacaran itu ga bakal berasa asik. Karena dalam menjalani hubungan itu selalu terbebani dengan larangan berteman dengan orang-orang yang tidak disukai oleh pacarmu, utamanya kepada lawan jenis. Otomatis, ruang gerak dan pergaulanmu juga akan sangat diawasi oleh pacarmu. Tentunya hal ini akan membuatmu risih cepat atau lambatnya nanti. Kalau sudah seperti ini, jadi berasa pacaran sama satpam perumahan elit bukan? Pacaran kok pake ada larangan dan pengawasan segala. Terus kalau seperti ini terus, apa nantinya temen-temenmu ga bakal menjauh dari kamu? Parahnya lagi nih, semisal kamu putus sama pacarmu, dan nantinya kamu ga punya temen lagi yang mau berteman sama kamu, karena mereka menganggap kalau kamu itu temen parasit yang datang kalau ada butuhnya aja. Nah loh, mau nih dapet label seperti itu? Kalau sudah seperti itu, apa daya yang bisa kamu lakukan selain meminta maaf dan menjelaskan semuanya? Tapi ya belum tentu juga temen-temenmu percaya. Nah ini tips untuk kamu yang ngerasa dalam ber-pacaran itu seperti pacaran sama satpam perumahan elit! Pertama, komunikasikan ke pacar anda sendiri kalau semisal anda ga suka jika pacar anda over protect kepada anda. Bilang kepada dia jika anda memiliki kehidupan sendiri dan anda ingin bahagia dengan apa yang anda suka, tanpa harus melupakan si dia. Buatlah dia percaya kepada anda. Kedua, mungkin pacarmu merasa trauma dengan masa lalunya yang dikhianati mantanya, sehingga dia sangat takut kehilangan anda seperti dia kehilangan mantanya di waktu yang lalu. Nah, untuk kasus ini, kamu perlu pendekatan yang lebih halus. Kamu harus bisa nenangin dia dengan membuatnya percaya kepadamu. Bagaimanapun juga, kita tidak bisa menyamakan pribadi satu, dengan pribadi lainya. Jadi yakinkanlah kepada pacarmu jika kamu ga bakal ngehianati dia, dengan berkomitmen yang sesungguhnya. Ketiga, jika memang over-protect adalah watak pacarmu, kamu harus lebih sabar dalam menghadapinya. Kamu harus lebih bisa membuat dia percaya kalau kamu dan hubungan kalian baik-baik aja, tanpa harus dibatasi dalam pergaulan dan aktivitasmu. Karena kamu sudah dewasa, dan tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagimu dan hubungan kalian. Intinya, jagalah kepercayaan pacar kalian masing-masing dan jaga komitmen kalian kepada si dia. Karena kepercayaan itu sangat mahal harganya!
Yang kedua, pacarmu mungkin akan menuntut kamu untuk jadi seperti apa yang dia inginkan. Kebanyakan nih terjadi kalau masa PDKTnya terlalu cepat. Pacarmu akan mulai menyuruhmu untuk memiliki kebiasaan yang engga kamu suka, seperti harus tampil perfect, harus pake ini-itu waktu jalan bareng, harus ngebeliin ini-itu, harus ngehabisin semua waktumu untuk dia, dan harus meninggalkan apa yang kamu suka karena pacarmu sendiri ga suka. Kalau sudah begini, apa nikmatnya sih dalam menjalani suatu hubungan? Toh ya bakal eneg lah dengan sendirinya. Pake harus ninggalin apa yang biasa kalu lakukan dan dikondisikan dengan hal yang bahkan kamu benci. Nah, penyelesaianya Cuma satu. Komunikasikan semua yang tidak kamu suka kepada pasanganmu. Jikalau pasanganmu bersungguh-sungguh dalam menyayangimu, dia pasti akan ngerti dan ga bakal marah. Bilang kepadanya kalau kamu itu Cuma pingin si-dia menerimamu apa adanya seperti kamu yang menerima dia dengan semua kekuranganya. Suruh si-dia untuk mencari sisi baikmu untuk menutupi kekuranganmu di matanya, namun tanyakan juga apa kekuranganmu agar perlahan kamu bisa memperbaikinya. Karena setiap orang memiliki cara tersendiri untuk melengkapi kekurangan pacarnya dengan perbedaan sifat dan kenyataan yang ada. Nah, kalau cara ini berhasil, yakin deh hubungan kalian akan menjadi jauh lebih menyenangkan, karena kalian akan bisa menyesuaikan diri dengan sifat satu sama lain dengan sendirinya.
Yang ke tiga dan yang terakhir adalah.... mesum when dating!!! Ini nih penyakit paling gede dalam setatus berpacaran. Masih bocah dan dalam status pacaran aja udah mikir nikmatnya berciman, berpelukan, dan sebagainya hingga tidur berduaan tanpa celana dan kancut. Plis untuk yang satu ini kalian harus jaga dan tau diri lah. Kalian kan masih pacaran. Jadi ya belum tentu siapa yang kamu pacari sekarang itu menjadi jodohmu. Kalau kalian mesum seperti itu, kalian ga bisa disebut pacaran. Tapi hubungan kalian itu lebih pantes disebut dengan “hubungan untuk pemuas nafsu”. Gimana ga seperti itu coba kalau gaya pacaran kalian itu seperti wanita obralan dengan om-om hidung zebra? Apalagi kalau udah sampai melakukan hubungan intim sampai kabur dari rumah demi pacar. Kalau kalian seperti itu, apa bedanya kalian sama tikus yang ga pernah tau norma dan etika, sehingga bisa berhubungan intim kapan saja dan dimana saja. Terutama untuk cewek yang pasti kelihatan kalau sudah pernah dipake buat begituan. Bayangin deh bagaimana kecewanya suamimu nanti ketika tau kalau kamu itu bekas mantanmu. Tolong teman… jaga deh nafsu dan diri kalian masing-masing. Pacaran itu bukanlah hubungan yang bisa dijadikan sebagai ajang untuk pemuas nafsu! Tipsnya kali ini, kalian komunikasikan dengan pacar kalian masing-masing jikalau dalam berpacaran itu ada batas-batasnya. Lakukanlah pacaran yang sehat agar kalian dan masa depan kalian selamat. Jangan buat orang tua kalian malu karena kesalahan kalian waktu pacaran dan dalam pergaulan yang dapat menyebabkan masa depan kalian hancur. Karena masa depan kalian sendiri itu ada di tangan kalian. Lalu, janganlah pernah kalian mencoba untuk melakukan hal-hal yang belum menjadi konsumsi kita waktu masa-masa remaja seperti sekarang ini. Meskipun pada awalnya kalian hanya bilang sekali saja untuk tahu bagaimana rasanya, tapi 95% kalian pasti akan mencobanya kembali, dan semakin lama, semakin kecanduan. Hal ini lah yang menmbuat akal sehat kita jadi hilang dan kita melakukan apapun untuk melampiaskan nafsu.

Oke, itu beberapa pembahasan kali ini. Semoga saja apa yang aku cantumkan dalam artikel kali ini dapat membantu hubungan kalian. Mungkin masih banyak lagi efek samping dari berpacaran. Namun menurut saya pribadi, 3 hal itu lah yang menjadi momok utama dalam berpacaran. Semoga tips-tips diatas juga dapat meningkatkan kualitas hubungan kalian dalam berpacaran. Kalau masih belum berhasil, suruh pacar anda membaca artikel ini dengan sungguh-sungguh demi kelangsungan hubungan kalian kedepanya! Berpacaranlah yang sehat demi masa depan kalian berdua!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar